Petunjuk Pemasangan Magnetic Flow Meter dan Pencegahan Masalah

Diposting pada 26 September 2022


Menggunakan
Magnetic Flow Meter untuk keperluan bisnis dan industri Anda merupakan sebuah pilihan yang baik. Alat pengukur aliran jenis ini memiliki segudang kelebihan yang membuatnya unggul dari jenis flow meter lainnya.

Walau demikian, seperti halnya alat industri lainnya, flow meter magnetik pun memiliki tata cara teknis penggunaan agar dapat berfungsi optimal. 

Sebenarnya bebas saja apakah Anda akan memasangnya secara mandiri atau menggunakan jasa commissioning. Namun, kiranya Anda tetap perlu paham petunjuk pemasangan magnetic flow meter dan penanganan masalah jika terjadi sesuatu.

Untuk itu, artikel ini akan membantu Anda mulai dari menentukan spesifikasi hingga pemasangan agar tidak timbul masalah terhadap flow meter magnetik.

Menentukan Spesifikasi

Magnetic flow meter adalah alat ukur aliran fluida yang menggunakan prinsip Faraday mengenai hubungan antara listrik (elektro) dan magnet.

Di referensi lain, Anda mungkin pernah mendengar tentang electromagnetic flow meter atau Mag meter. Pada prinsipnya, keduanya adalah sama karena sama-sama menggunakan hukum elektromagnetik Faraday.

Untuk lebih memahami tentang cara kerja alat ukur aliran secara magnetik ini, Anda dapat melihatnya di artikel kami yang lain. (Pengenalan Magnetic Flow Meter)

Dari prinsip ini, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan flow meter magnetik, Anda harus mempertimbangkan 4 hal berikut.

1. Jenis Fluida

Sampai sini, Anda pasti sudah paham bahwa magnetic flow meter mengukur gaya gerak listrik (GGL) induksi. Gaya ini timbul akibat pergerakan ion dalam fluida di antara medan magnet dari flow meter.

Dengan demikian, jenis fluida yang akan Anda ukur harus memiliki kandungan ion terlarut. Jika tidak, maka sensor tidak akan bekerja karena tidak ada GGL induksi yang terbentuk.

Contoh penggunaan flow meter jenis ini akan tepat untuk mengukur aliran limbah, medis, petrokimia, farmasi, dan sebagainya yang memiliki konduktivitas.

Sebaliknya, alat ukur jenis ini tidak cocok untuk mengukur aliran gas, air murni, solar, minyak dan sejenisnya yang tidak memiliki konduktivitas.

Meski demikian, beberapa flow meter magnetik seperti Electromagnetic Flow Meter SHM juga mampu mengukur air tanah atau air laut. Ini karena sensitivitas sensornya mampu mengukur hingga konduktivitas minimal 0,5μS/cm3.


2. Kekentalan Fluida

Selain itu, flow meter tipe ini juga menjadi pilihan terbaik untuk mengukur fluida yang kental seperti bubur kertas, adonan makanan, hingga limbah. 

Ini karena flow meter magnetik tidak memiliki bagian yang menghalangi aliran sehingga kemungkinan macet atau tersumbat sangat kecil.

Hal ini berbeda dengan turbine flow meter yang memiliki perangkat bergerak dan terletak di penampang aliran. Besar kemungkinan akan ada bagian yang menyumbat karena hambatan pergerakan perangkat pada cairan yang kental.

3. Suhu, Tekanan, dan Korosivitas

Keunggulan lain dari magnetic flow meter adalah kemampuannya untuk tetap stabil saat mengukur fluida dengan suhu, tekanan, dan korosivitas ekstrim.

Desain penampangnya yang simpel dengan lapisan epoxy atau PTFE yang tebal membuatnya mampu menahan cairan asam/basa. Selain itu, alat ini mampu mengukur fluida hingga suhu 1800 C dan tekanan 4 Mpa tanpa margin eror.

4. Kebutuhan Khusus

Hampir semua tipe flow meter magnetik memiliki kemampuan untuk mengukur aliran fluida konduktif hingga tingkat ekstrim. Namun, tentunya ada beberapa kebutuhan khusu yang perlu disesuaikan.

Hal ini terutama berkaitan dengan flow meter untuk produk agrikultur dan makanan. Karena untuk industri pengolahan yang akan menjadi makanan, maka syarat penampang bahan flow meter ini harus food grade alias aman untuk makanan.

Petunjuk Memasang Flow Meter Magnetik

Cara memasang magnetic flow meter perlu mengikuti syarat tertentu sehingga hasil pengukurannya dapat valid dan stabil.

Tata cara ini berkaitan dengan penempatan flow meter, ada tidaknya katup, kelokan, hingga grounding.

Penempatan yang tidak tepat dapat memunculkan turbulensi dan mengacaukan akurasi sensor sehingga pembacaan alirannya tidak sesuai.

Karena itu, pastikan Anda mengikuti panduan pemasangan magnetic flow meter yang baik.

1. Posisi Aliran

Flow meter magnetik merupakan salah satu tipe alat ukur aliran yang bersifat bidirectional. Dengan kata lain, alat ini dapat berfungsi dengan baik meski posisinya dibolak-balik terhadap aliran.

Jadi, Anda tidak harus cemas salah pasang arah karena alat ini tidak seperti turbine flow meter yang cenderung 1 arah. Anda dapat memasang alat ini bolak-balik tanpa mempengaruhi akurasi pembacaan.

2. Jarak Kelokan

Meski demikian, Anda tetap perlu memperhatikan jarak belokan atau lengkungan pipa sebelum (upstream) dan sesudah perangkat ini berada (downstream).

Pemasangan alat ini harus berada dalam jalur pipa yang lurus dengan jarak elemen pemisah hingga batas tertentu.

Beberapa flow meter tipe ini memiliki toleransi hingga 3DN upstream dan 2DN downstream. Beberapa lain menghendaki hingga 10 DN upstream dan 5 DN downstream.

Apa maksudnya 3DN upstream dan 2DN downstream?

Maksudnya adalah jarak dari elemen pemisah di arus masuk minimal 3 kali panjang pipa perangkat. Sedangkan jarak dari elemen pemisah di arus keluar, setidaknya 2 kali panjang pipa perangkat.

3. Penggunaan Reducer

Reducer adalah perangkat yang berfungsi mengurangi atau membatasi kecepatan atau volume fluida hingga batas tertentu sebelum masuk flow meter.

Penggunaan reducer biasanya perlu untuk memastikan aliran yang masuk ke alat flow meter tetap stabil. Tujuannya agar akurasi pembacaan lebih maksimal.

Untuk menggunakan reducer, sebaiknya penempatannya sebelum memasuki pipa lurus. Jadi, di luar dari elemen pemisah. 

Selain itu, reducer sebaiknya memiliki sudut penyempitan sebesar maksimal 7,50 dari garis horizontal. Panjang jarak penyempitan ini sebesar:

L = (D – d) x 7.63, dengan keterangan:

L = panjang pipa yang menyempit,

D = diameter penampang awal penyempitan,

d = diameter penampang akhir penyempitan.


4. Letak Katup

Katup adalah perangkat untuk menghidupkan atau mematikan aliran dengan cara membuka dan menutup. 

Keberadaan katup penting karena terkadang aliran tidak harus berlangsung sepanjang hari. Selain itu, jika perlu melakukan pengecekan atau maintenance, aliran juga perlu dimatikan.

Penempatan katup harus berada di luar dari pipa lurus. Jadi letaknya sebelum atau sesudah elemen pemisah.

Untuk penggunaan harian, letak katup harus berada di downstream atau arus keluar. Hal ini bertujuan agar bagian dalam alat tetap terisi penuh saat aliran dimatikan. Cara seperti ini akan menghindarkan turbulensi dan udara masuk yang dapat mengurangi akurasi alat.

Anda juga mungkin membutuhkan katup tambahan di wilayah upstream. Akan tetapi, katup ini hanya akan digunakan saat pemasangan atau penggantian perangkat. Jadi, selama penggunaan harian, katup ini harus tetap terbuka.

5. Konsentris

Ini berkaitan dengan pemasangan pipa lurus. Bagian sambungan, baik sebelum maupun sesudah alat flow meter harus konsentris atau rata tanpa cela.

Maka dari itu, pemasangan alat harus pasti presisi dan tidak boleh meleset sedikitpun. Jika tidak, maka akan timbul turbulensi pada aliran yang berpotensi mengurangi akurasi alat.

6. Posisi di Titik Bawah

Satu prinsip penting dalam pemasangan magnetic flow meter adalah bagian dalam alat harus selalu berisi fluida selama penggunaan. Tujuannya untuk memastikan akurasi pembacaan alat selalu stabil kapanpun.

Oleh karena itu, posisi alat harus berada di titik bawah. Jika Anda menggunakan lengkungan, letak alat harus berada di titik terendah dari jalur pipa.


7. Pemasangan Flow Meter Vertikal

Idealnya, flow meter sebaiknya terpasang pada saluran horizontal. Selain lebih mudah, juga tidak membutuhkan tambahan pompa untuk tekanan.

Akan tetapi, selain bidirectional, pemasangan magnetic flow meter juga dapat berlaku secara vertikal. Sekali lagi ini berkat tak adanya elemen obstruktif dalam penampangnya.

Walau demikian, ada hal penting yang tak boleh terlupakan, yaitu prinsip harus selalu terisi fluida selama penggunaan.

Maka dari itu, posisi aliran untuk pemasangan magnetic flow meter vertikal harus dari bawah ke atas. 

Dengan posisi aliran tersebut, akan menjamin flow meter selalu terisi karena dorongan dari bawah, meskipun butuh pompa juga agar aliran tak berbalik.

Selain itu, untuk meningkatkan akurasi, penempatan sensor juga tidak sejajar, tapi agak miring dengan sudut maksimal 450. Terutama untuk pengukuran cairan yang membawa partikel-partikel besar seperti lumpur dan limbah.


8. Grounding untuk Magnetic Flow Meter

Salah satu tantangan dalam penggunaan flow meter magnetik adalah interferensi dari induksi di sekitar.

Seperti yang Anda pahami, Mag meter menggunakan prinsip Faraday yang memanfaatkan energi magnet dan listrik. 

Faktanya, besar sinyal tegangan hasil dari induksi elektromagnetik tersebut sangat kecil, sekitar 300 uV/m.s. Angka ini begitu kecil sehingga gangguan dari perangkat listrik di sekitar dapat mempengaruhi akurasi pembacaan.

Untuk itu, Anda perlu meminimalkan interferensi tersebut. Salah satu caranya adalah dengan grounding system.

Grounding berarti menghubungkan antara bahan-bahan yang dapat mempengaruhi konduktivitas dengan tanah. Ini akan menetralkan konduktivitas tersebut sehingga tidak mempengaruhi pembacaan sensor.

Pada penerapannya, selain melakukan grounding, sinyal dari sensor juga perlu mengalami amplifikasi atau penguatan. Dengan demikian, selain meminimalkan gangguan, juga meningkatkan kekuatan sinyal agar mudah dibaca oleh transmitter.


Ada beberapa cara pemasangan kabel grounding menyesuaikan dengan bahan pipa dan penggunaan grounding rings atau line protectors.

Pada pipa dengan bahan konduktif seperti stainless steel tanpa grounding rings bisa menggunakan skema nomor 1. Sedangkan yang bahan konduktif dengan grounding rings bisa memakai skema nomor 2.


Adapun untuk pipa berbahan non-konduktif seperti PTFE dan resin dapat menggunakan skema nomor 3.

Penggunaan ground rings diperlukan terutama jika pipa terbuat dari bahan non-konduktif. Selain itu, karakteristik berikut juga membuat efek penggunaan ground rings lebih maksimal.

  1. konduktivitas fluida kurang dari 100 uS/cm,
  2. pemasangan sensor berlapis pada pipa atau saluran non-konduktif,
  3. penerapan yang dapat menyebabkan terjadinya pelapisan pada bagian dasar pipa,
  4. untuk tujuan perlindungan katoda pada proses elektrolisis.

Penutup

Demikian petunjuk instalasi Magnetic Flow Meter agar alat tersebut dapat berfungsi secara optimal tanpa eror. Pastikan untuk mengikuti petunjuk tersebut saat instalasi.

Anda juga dapat menggunakan jasa pemasangan flow meter dari Ferindo.id. Kami menyediakan Magnetic Flow Meter terbaik dengan beragam pilihan untuk bahan dan ukuran, lengkap dengan instalasi, troubleshoot, dan after sales.

Hubungi Ferindo untuk kebutuhan alat ukur aliran terbaik bagi industri Anda. Gunakan 15 tahun pengalaman kami untuk memberikan hasil terbaik bagi bisnis Anda.